Memperoleh Kopi Lanang.
Dari mana kopi lanang diperoleh? Tanaman kopi
merupakan tumbuhan dikotil, salah satu ciri tumbuhan dikotil adalah mempunyai
biji buah yang berkeping dua. Akan tetapi ada sedikit dari tumbuhan kopi ini
yang menghasilkan biji kopi tidak berbelah. Oleh para ahli hal ini terjadi bisa
dimungkinkan karena beberapa sebab:
- Penyerbukan yang tidak normal, karenanya satu dari dua bibit didalam buah kopi menjadi puso, sehingga tersisa satu benih yang menempati ruangan pada buah kopi,
- Ketidak seimbangan pengiriman zat makanan pada saat pembuahan, sehingga hanya satu keping biji yang pertumbuhannya sempurna.
- Kelainan genetika.
Kopi lanang merupakan istilah yang dipakai untuk
menyebut biji kopi yang berbelah tunggal tersebut. Istilah asing yang sering
dipakai adalah “Peaberry Beans/Coffee”. Karena keunikannya ini maka biji kopi
lanang merupakan kopi spesilaty dan diyakini memiliki keistimewaan yang
berhubungan dengan penambahan dan peningkatan stamina para peminumnya.
Meski ada klon kopi Robusta sebagai penghasil
kopi lanang adalah klon BP 308 yang berasal dari hasil seleksi individual pada
populasi kopi robusta di kebun percobaan Kaliwening tahun 1930-an, tetap saja
kopi lanang sulit diperoleh, langka dan hanya didapat dari proses
menyortiran, jumlahnya hanya sekitar 2% dari produksi kopi pada umumnya
maka kopi ini mempunya nilai jual yang sangat tinggi. bahkan untuk beberapa
daerah tertentu kopi lanang ini tidak kalah nilainya dengan kopi luwak.
Aneh Bentuk Bijinya, Kopi Lanang Mantap Harganya
Pamor kopi lanang memang belum setenar kopi luwak. Citarasanya yang tak kalah nikmat dibandingkan dengan kopi luwak memicu kenaikan permintaan kopi berbahan biji kopi berbentuk aneh ini. Tak heran harga kopi lanang terus melambung.Dulu kopi luwak mungkin menjadi satu-satunya kopi khas Indonesia yang dibanggakan negeri ini. Tapi, selain kopi yang diproses melalui saluran pencernaan luwak (musang) ini, diam-diam masih ada kopi khas lain yang juga berkualitas. Namanya kopi lanang atau peaberry coffee. Sayang, belum banyak orang tahu jenis kopi ini.
Kopi ini disebut lanang lantaran bentuk bijinya berbeda dengan kopi pada umumnya. Lanang berarti laki-laki dalam bahasa Jawa. Disebut demikian karena bentuk biji kopi ini tunggal dan bulat, tidak terbelah seperti bentuk biji kopi pada umumnya. Meski demikian, sebenarnya kopi ini bukan varietas baru. Kopi lanang bisa dihasilkan oleh pohon kopi jenis robusta maupun arabika yang pada umumnya ditanam petani di Indonesia.
Permintaan kopi lanang mulai muncul sejak tiga tahun silam. Sebagian besar berasal dari beberapa kota besar dan pusat wisata. Meski belum sebanyak kopi luwak, permintaan kopi lanang kian meningkat.
Permintaan kopi lanang yang tinggi bukan lantaran harganya murah. Asal tahu saja, harga jual kopi lanang di pasar hampir setara dengan kopi luwak. Harga kopi lanang seharga Rp 140.000–Rp 150.000 per kg. Bandingkan dengan harga kopi biasa (arabika atau robusta) yang dijual sekitar Rp 100.000 per kg. Bahkan, di Bali, harga jual kopi lanang jauh lebih mahal. Di Bali, harga jual kopi lanang bisa mencapai Rp 250.000 per kg.
Di Pulau Dewata, permintaan kopi lanang memang cukup banyak. Biasanya, peminatnya adalah usaha yang berkaitan dengan wisatawan asing (wisman). Sejauh ini, banyak wisman dari Korea Selatan dan Taiwan yang kebetulan sedang ke Bali, mencari kopi lanang sebagai buah tangan ketika kembali ke negara asalnya.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan pasar lokal. Peminat kopi lanang di pasar lokal memang belum banyak. Maklum, jenis kopi ini belum terlalu dikenal. Baru sebagian dari masyarakat di Pulau Jawa mengetahui adanya kopi lanang. Itu pun sebatas dari kalangan para penggemar kopi.
Para penggemar kopi dari luar negeri yang jauh lebih paham akan citarasa kopi lebih mengenal jenis kopi ini. Mereka bahkan rela membeli dengan harga mahal untuk mendapatkan citarasa tertinggi. Kopi lanang cukup banyak penggemar lantaran rasanya mirip dengan kopi luwak.
Selain sarat dengan kandungan kafein, yakni sekitar 2,1 persen, banyak orang yakin kopi lanang berkhasiat menambah vitalitas kaum pria. Namun, hingga saat ini memang belum ada penelitian yang sudah membuktikan klaim tersebut.
Karena kelebihan yang dimiliki oleh kopi lanang ini, permintaan jenis kopi ini terus meningkat. Harga jual kopi lanang yang sedemikian tinggi bukan menjadi halangan bagi para konsumen.
Permintaan ini baru datang dari wisatawan, belum dari kedai-kedai kopi premium yang kini menjamur di beberapa kota besar, seperti Jakarta.
Produksi minim
Volume produksi kopi lanang yang sangat minim ini memang cukup beralasan. Kopi lanang bukan dihasilkan oleh budidaya biasa. Layaknya perlakuan pada kopi luwak yang harus spesifik, kopi ini sebenarnya tak bisa dibudidayakan secara khusus.
Kopi lanang sebenarnya hasil sortiran kopi biasa saat panen. Kalau Anda berminat membudidayakan pohon kopi yang bisa menghasilkan biji kopi lanang, ada banyak syarat yang harus dipenuhi. Pertama, lokasi penanaman harus berada di ketinggian minimal 1.500 meter di atas permukaan laut (dpl). Daerah dingin, menurut John, akan menghasilkan biji kopi terbaik. Padahal, tidak semua petani kopi memiliki lahan di ketinggian tersebut.
Syarat kedua, petani harus mengurangi serangga penyerbuk. Ini bertujuan agar bunga kopi mengalami stres sehingga menghasilkan biji kopi yang tidak normal. Cara budidaya ini belum banyak dilakukan lantaran berisiko merugikan petani yang berharap panen kopi normal.
Ketiga, kopi lanang biasanya banyak dihasilkan dari pohon kopi tua. Sayangnya, pohon kopi yang sudah tua sering ditebang karena dianggap tidak menghasilkan biji kopi terbaik. Padahal, pada saat berusia 10 tahun, pohon kopi tersebut berpeluang menghasilkan biji kopi lanang terbaik. Sebab, bunga kopi di pohon kopi tua sering tidak mendapatkan penyerbukan yang sempurna. Akibatnya, lebih mungkin akan berbentuk banyak biji kopi lanang.
Karena itu, para petani yang di kebunnya terdapat pohon kopi berumur tua disarankan untuk mempertahankan pohon tersebut. Karena justru itu akan memberi nilai tambah pada petani. Meski hasil kopi tidak banyak, nilai jualnya malah mungkin jauh lebih tinggi ketimbang kopi biasa.
Kami distributor Kopi Bali Asli Kintamani, menyediakan berbagai jenis Kopi Asli langsung dari petani.
BalasHapusKopi Arabica Kintamani Bubuk ( 500gr ) : 50.000
Kopi Robusta Kintamani Bubuk ( 500gr ) : 50.000
Kemasan alumunium foil Kopi bubuk :
200gr Arabica Kintamani : 25.000
200gr Robusta Kintamani : 25.000
( Kami juga melayani pemesanan biji kopi matang )
Kami menerima AGEN / CAFE / WARKOP yang mau bekerja sama dengan kami, barang kami antar GRATIS.
Silahkan Hub.
SMS / WA : 08563430171